Sampai
saat ini belum dapat dijelaskan secara tepat kapan penjudian mulai dikenal oleh
manusia. Menurut Cohan (1964), perjudian sudah ada sejak jaman prasejarah.
Perjudiaan bahkan seringkali dianggap seusia dengan peradaban manusia. Dalam
cerita Mahabarata dapat diketahui bahwa Pandawa menjadi kehilangan kerajaan dan
dibuang ke hutan selama 13 tahun karena kalah dalam permainan judi melawan
Kurawa. Di dunia barat perilaku berjudi sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno.
Sekilas Tentang Togel
Togel (toto gelap) merupakan salah satu jenis permainan judi yang paling marak
dan populer di Indonesia. Judi ini mirip dengan SDSB yang pernah mendapat ijin
dari pemerintah pada tahun 1986, kemudian secara resmi ditutup dan dilarang
pada awal 1990. Togel atau totoan (berasal dari bahasa jawa berarti judi) gelap
walaupun bersifat tidak resmi dan sembunyi-sembunyi, namun pengelolaannya
dilakukan secara modern dengan agen yang tersebar di seluruh negeri.
Aturan umum bermain togel :
- 1 kupon togel berharga Rp. 1000,-
- Setiap kupon hanya bisa diisi dengan 1 bilangan (2 angka, 3 angka, atau 4
angka) Jika tebakan benar maka si pemain mendapatkan hadiah, dengan ketentuan
sesuai jumlah angka tebakan yang dipasang.
Jika sekiranya togel merupakan bagian yang integral
dalam hidup, ikut meringankan beban masyarakat dalam aspek tuntutan ekonomi
sebagai penunjang kehidupan, maka kita harus melihat dampak togel pada prilaku
individu maupun masyarakat. Sebagaimana masyarakat sendiri begitu antusias
menerima judi gelap ini, tanpa berpikir dan mempertimbangkan bahwasanya
masyarakat begitu terhipnotis dengan imbalan atau hadiah yang sangat bernilai
besar.
Permainan judi gelap (togel), bagaimana para peserta
yang ikut bermain dengan menebak angka yang keluar melalui sistem komputer
lewat informasi internet. Beragam prediksi dengan berbagai pendekatan rumus
serta mimpi juga katanya ikut membenarkan tebak angka tersebut.
Suatu hal yang di
anggap tidak rasional, sebab objek permainan ialah menebak angka matematik,
maka secara otomatis masyarakat dibuat hidup serba kepanikan, pada kondisi
modern ini dengan kecanggihan teknologi yang begitu pesat berkembang telah
menciptakan realitas semu sebagai realitas yang riil, masyarakat dibuat tidur
tak nyenyak, selalu berpikir akan mimpi yang sebenarnya sebagi bentuk isyarat
untuk menafsirkan hidup, akan tetapi menggunakan mimpi dalam tafsiran yang
sesat, sehingga bisa berimplikasi pada depresi sebgai akibat bila tidak
menemukan hasil yang memuaskan. Begitu juga masyarakat tidak lagi hemat dalam
mengeluarkan uang yang bakal menciptakan persoalan dalam keharmonisan rumah
tangga.



