Minggu, 14 April 2013

Peran Togel Terhadap Masyarakat Ternate


Sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara tepat kapan penjudian mulai dikenal oleh manusia. Menurut Cohan (1964), perjudian sudah ada sejak jaman prasejarah. Perjudiaan bahkan seringkali dianggap seusia dengan peradaban manusia. Dalam cerita Mahabarata dapat diketahui bahwa Pandawa menjadi kehilangan kerajaan dan dibuang ke hutan selama 13 tahun karena kalah dalam permainan judi melawan Kurawa. Di dunia barat perilaku berjudi sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno.

Sekilas Tentang Togel
Togel (toto gelap) merupakan salah satu jenis permainan judi yang paling marak dan populer di Indonesia. Judi ini mirip dengan SDSB yang pernah mendapat ijin dari pemerintah pada tahun 1986, kemudian secara resmi ditutup dan dilarang pada awal 1990. Togel atau totoan (berasal dari bahasa jawa berarti judi) gelap walaupun bersifat tidak resmi dan sembunyi-sembunyi, namun pengelolaannya dilakukan secara modern dengan agen yang tersebar di seluruh negeri.


Aturan umum bermain togel :
- 1 kupon togel berharga Rp. 1000,-
- Setiap kupon hanya bisa diisi dengan 1 bilangan (2 angka, 3 angka, atau 4 angka) Jika tebakan benar maka si pemain mendapatkan hadiah, dengan ketentuan sesuai jumlah angka tebakan yang dipasang.



Jika sekiranya togel merupakan bagian yang integral dalam hidup, ikut meringankan beban masyarakat dalam aspek tuntutan ekonomi sebagai penunjang kehidupan, maka kita harus melihat dampak togel pada prilaku individu maupun masyarakat. Sebagaimana masyarakat sendiri begitu antusias menerima judi gelap ini, tanpa berpikir dan mempertimbangkan bahwasanya masyarakat begitu terhipnotis dengan imbalan atau hadiah yang sangat bernilai besar.
Permainan judi gelap (togel), bagaimana para peserta yang ikut bermain dengan menebak angka yang keluar melalui sistem komputer lewat informasi internet. Beragam prediksi dengan berbagai pendekatan rumus serta mimpi juga katanya ikut membenarkan tebak angka tersebut.

Suatu hal yang di anggap tidak rasional, sebab objek permainan ialah menebak angka matematik, maka secara otomatis masyarakat dibuat hidup serba kepanikan, pada kondisi modern ini dengan kecanggihan teknologi yang begitu pesat berkembang telah menciptakan realitas semu sebagai realitas yang riil, masyarakat dibuat tidur tak nyenyak, selalu berpikir akan mimpi yang sebenarnya sebagi bentuk isyarat untuk menafsirkan hidup, akan tetapi menggunakan mimpi dalam tafsiran yang sesat, sehingga bisa berimplikasi pada depresi sebgai akibat bila tidak menemukan hasil yang memuaskan. Begitu juga masyarakat tidak lagi hemat dalam mengeluarkan uang yang bakal menciptakan persoalan dalam keharmonisan rumah tangga.

Burhan Namaku


Saat mentari memancarkan sinarnya, aku masih terlelap di atas kasur, bunyi kenalpot dari mesin perahu nelayan membuatku terjaga, sambil merapikan tempat tidurku, tanpa aku tau ternyata depan celanaku basah, maklum memasuki remaja sebentar lagi sudah dewasa…
Di depan rumahku teman-teman kerabat asik berbagi cerita tentang pengalaman kisah hidup mereka, tetapi yang paling banyak adalah persoalan pacar, ah,,, masih pagi aku di sambut dengan wacana yang justru mempertanyakan identitasku,,, Nuruuul,, seruan temanku sambil mengejek aku, nurul adalah mantan pacarku sejak masih SMP, selangkah lagi menuju kedepan tinggalkan teman-teman yang gobrol di belakang, di bawah pohon mangga tempat perkumpulan anak kampong, aku duduk sendiri sambil memandang kendaraan yang mondar-mandir sejauh 5 meter dari pandanganku, tak di sangka Nurul mantan pacarku serentak lewat dari kejauhan mataku, tanpa mampir sejenak. Aku termangu sambil meratapi ia semakin jauh. Disamping asik memandangnya tiba-tiba adiku (Alan) menggoncengi pacarnya lalu melemparkan satu kata untukku,,, Aktooooor….panggilan khusus para lelaki yang tak punya pacar.